Perang dunia ke 2 telah menimbulkan kehancuran, kerusuhan, dan penderitaan yang hebat, terutama dialami negara-negara di Eropa.
Akibat Perang Dunia II ini sebagian orang-orang Eropa kehilangan kepercayaan terhadap liberalisme. Orang condong ke paham totaliter, yaitu paham yang mengutamakan kepentingan seluruhnya daripada kepentingan perseorangan.
Munculnya paham atau perasaan cinta tanah air dan bangsa secara berlebih-lebihan, sehingga menganggap bangsa dan tanah airnya lebih hebat daripada bangsa dan tanah air negara lain.
Paham tersebut di Jerman dalam wujud Naziisme, di Italia dalam wujud Fasisme dan di Jepang dalam wujud Militerisme.
Naziisme di Jerman
Pada tahun 1919 di Jerman dibentuk Partai Buruh Jerman yang didirikan oleh Adolf Hitler. Kemudian di bawah kepemimpinan Hitler, partai yang semula kecil itu berkembang dan namanya diubah menjadi National Sozialistiche Deutshe Arbeiter Partei (NSDAP), yang disingkat Partai Nazi.Sebab-sebab timbulnya Partai Nazi.
a. Kenangan akan kejayaan masa lampau yang ingin diperolehnya kembali. Seperti pada masa Fredrich Akbar dan Wilhelm I.
b. Rasa tidak puas di kalangan rakyat terutama disebabkan adanya kesulitan-kesulitan ekonomi.
c. Sistem pemerintahan yang demokratis parlementer dianggap tidak tepat lagi digunakan sebab mengutamakan kepentingan pribadi.
Foto: Adolf Hitler |
Tujuan dan cita-cita Naziisme adalah kejayaan Jerman. Hitler menyebut dirinya sebagai Fuhrer yang artinya adalah pemimpin.
Ia juga mengarang buku yang berjudul “Mein Kamf” atau “Perjuanganku”, yaitu cara memperjuangkan Jerman atas dasar nasional sosialisme.
Dikatakannya pula bahwa Jerman ditakdirkan untuk berkuasa atas bangsa-bangsa lain. Pada tahun 1933, Partai Nazi mendapat kemenangan sehingga Hitler diangkat sebagai perdana menteri.
Langkah pertama yang diambil adalah membersihkan lawan-lawan politiknya dengan alat Gestapo atau polisi rahasia.
Pembantu-pembantu Hitler yang terkenal yaitu Gobbels sebagai Menteri Propaganda, Himmler sebagai Kepala Gestapo dan Goering sebagai Pimpinan Angkatan Udara.
Pada tahun 1934 Presiden Jerman Hindenburg meninggal, lalu jabatan presiden dirangkap oleh Hitler. Dengan demikian dia telah mengukuhkan dirinya sebagai seorang diktator.
Untuk memperlancar usahanya, sejak semula Hitler telah mengingkari Isi Perjanjian Versailles yang mencemarkan nama Jerman.
Selanjutnya Jerman dijadikan negara militer yang kuat dan rintangan-rintangan dari luar tidak dihiraukan lagi. Bahkan tahun 1933 Jerman menyatakan keluar dari keanggotaan LBB. Milisi umum pun segera dijalankan.
0 Response to "Pengertian Fasisme dan Sejarah Nazi Jerman"
Post a Comment