Berdasarkan hasil penelitiannya, Ohm membuat suatu grafik beda potensial terhadap arus listrik. Ternyata, grafik tersebut membentuk suatu garis lurus yang condong ke kanan dan melalui titik pusat koordinat (0, 0).
Dari grafik ini, Ohm menemukan bahwa kemiringan grafik sama dengan besar hambatan rheostat yang digunakannya dalam penelitian tersebut.
Bunyi Hukum Ohm
Berdasarkan penelitian ini, Ohm membuat kesimpulan yang hingga kini dikenal dengan sebutan Hukum Ohm, yang berbunyi:Pada suhu tetap, tegangan listrik V pada suat penghantar sebanding dengan kuat arus yang mengalir pada penghantar tersebut.
Rumus Hukum Ohm dan Satuannya
Kesimpulan ini dapat dirumuskan dengan persamaan:Keterangan:
V = beda potensial (volt, V)
I = kuat arus listrik (ampere, A)
R = hambatan (Ohm, Ω)
Contoh Soal:
Hambatan sebuah setrika listrik yang dipakai pada tegangan 220 V adalah 40 Ω. Berapakah kuat arus listrik yang harus dialirkan pada penghantar agar setrika tersebut dapat berfungsi?
Penyelesaian:
Diketahui : V = 220 V ; R = 40 Ω.
Ditanya : I
Jawab:
⇔ V = IR
⇔ I = V/R
⇔ I = 220 V/40 Ω = 5,5 A
Jadi, arus listrik yang diperlukan setrika tersebut adalah sebesar 5,5 A.
Pengaruh Hambatan terhadap Jenis Bahan
Hambatan yang dimiliki oleh suatu bahan penghantar ternyata dapat mempengaruhi kuat arus yang mengalir pada penghantar tersebut.Hambatan yang besar pada suatu bahan menyebabkan bahan tersebut sukar mengalirkan arus listrik, sedangkan bahan yang hambatannya kecil akan lebih mudah mengalirkan arus listrik.
Berdasarkan kemampuannya dalam menghantarkan arus listrik, bahan dibedakan menjadi konduktor, isolator, semi konduktor, dan super konduktor.
a. Konduktor
Bahan konduktor adalah bahan yang mudah mengalirkan arus karena elektron-elektron di setiap atomnya tidak terikat kuat oleh inti atom sehingga mudah bergerak atau berpindah.
Dengan kata lain, bahan konduktor adalah bahan yang memiliki hambatan kecil. Bahan yang termasuk konduktor di antaranya adalah besi, baja, dan tembaga.
b. Isolator
Bahan isolator memiliki sifat yang berlawanan dengan bahan konduktor. Bahan yang termasuk isolator sangat sulit, bahkan tidak bisa mengalirkan arus listrik. Pada bahan isolator, elektron-elektron di setiap atom pada bahan isolator terikat kuat oleh inti atom sehingga sangat sukar untuk bergerak dan berpindah.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa bahan isolator memiliki hambatan yang sangat besar. Namun, pada kondisi tertentu bahan isolator dapat berubah menjadi bahan konduktor. Kondisi tersebut adalah ketika bahan isolator mendapat tegangan yang sangat tinggi.
Tegangan tinggi ini akan melepaskan elektron dari ikatan dengan inti atom sehingga elektron pada bahan isolator tersebut akan menjadi mudah bergerak dan berpindah. Contoh Bahan yang tergolong isolator adalah kayu dan plastik.
c. Semi Konduktor
Bahan semi konduktor adalah bahan-bahan yang kadang bersifat isolator dan kadang bersifat konduktor. Yang termasuk bahan ini adalah karbon, silikon, dan germanium.
d. Super Konduktor
Bahan super konduktor adalah bahan yang sangat kuat mengalirkan arus. Ilmuwan yang pertama kali menemukan bahan ini adalah tokoh yang berasal dari Belanda yang bernama Kamerlingh Onnes pada 1991. Bahan yang beliau temukan adalah raksa dan timah.
Hambatan Kawat Logam
Pada suatu kawat logam, hambatan listrik yang dimilikinya ternyata dipengaruhi oleh panjang bahan (kawat), luas penampang, dan hambatan jenis bahan kawat tersebut.Hambatan jenis suatu bahan (kawat) atau resistivitas adalah suatu besaran fisika dari suatu bahan yang tergantung pada temperatur dan jenis bahan tersebut.Bahan konduktor memiliki hambatan jenis yang kecil, sebaliknya bahan isolator memiliki hambatan jenis yang besar. Hambatan jenis beberapa bahan dapat kamu lihat pada tabel berikut ini.
Tabel: Hambatan Jenis Bahan |
Berdasarkan banyak percobaan, para ahli menyimpulkan bahwa makin panjang dan makin besar hambatan jenis kawat, maka hambatan kawat pun akan makin besar.
Tetapi, hambatan kawat logam tersebut akan berkurang jika luas penampang kawat logam tersebut makin besar. Hubungan ini dipenuhi oleh persamaan:
Keterangan:
R = hambatan kawat logam (ohm)
ρ = hambatan jenis kawat (ohm m)
λ = panjang kawat (m)
A = luas penampang kawat (m2)
Terimakasih untuk infonya dan untuk referensi silahkan kunjungi www.fisika.lab.gunadarma.ac.id
ReplyDelete