Menulis Cerpen berdasarkan Peristiwa yang Dialami
Menulis atau mengarang adalah proses kreatif dalam berkarya. Kalian harus selalu berlatih menulis, agar kalian dapat menuangkan segala ide, gagasan, dan pikiran yang ada dalam diri kalian.Kalian harus tahu bahwa keterampilan menulis tidak dapat dilakukan dengan begitu saja tanpa berlatih dengan tekun. Apalagi dalam menulis karya sastra, jika terus dilakukan, selain mengasyikkan juga akan menghasilkan karya yang baik.
Pada pembelajaran kali ini, kalian harus dapat menguasai beberapa kemampuan, seperti mengeskpresikan gagasan dalam bentuk cerpen dengan mengembangkan (1) penokohan, (2) alur, (3) latar, (4) sudut pandang serta mengindentifikasi komponen kesastraan cerpen.
Beberapa unsur cerpen telah kalian ketahui, misalnya tema, alur peristiwa, plot, latar, penokohan, dan gaya bahasa.
Menulis Cerpen |
Nah, sekarang kalian sudah mengetahui unsur-unsur yang terdapat dalam cerpen. Kalian perlu mengingat unsur-unsur tersebut dan menerapkannya ketika mengarang cerita pendek.
- Mulailah dengan pengalaman atau peristiwa yang berkesan atau pengetahuan yang sangat kalian kuasai. Kalian dapat mengambilnya sebagai tema cerita.
- Setelah mempersiapkan tema yang akan kalian tulis, supaya kalian tidak lupa dalam mengembangkannya, buatlah dahulu konsep tokoh-tokoh yang akan disajikan beserta karakternya.
- Kemudian kalian siapkan konsep alur yang akan dikembangkan, apakah alur maju, alur mundur, atau gabungan keduanya.
- Selain itu, tetapkan pula latar yang akan diangkat dalam cerita itu, misalnya latar sosial masyarakat pedesaan, perkotaan, atau yang lainnya.
- Setelah persiapan itu dilakukan, mulailah menulis cerpen dengan mengandalkan imajinasi dan kreativitas bertutur.
- Menulis cerpen adalah sebuah proses kreatif. Oleh karena itu, menulis cerpen tidak akan satu kali jadi. Mungkin saja konsep awal sebuah cerpen sudah selesai, tapi memerlukan pengoreksian ulang agar penataan unsur-unsur sastra dalam cerpen menarik.
- Namun pada saat menulis cerpen, ketika menuangkan gagasan dan imaji ke dalam bentuk tulisan, jangan disela dengan mengoreksi diksi dan bahasa dahulu.
- Lakukan koreksi tersebut setelah cerpen selesai ditulis supaya tidak mengganggu upaya untuk menuangkan gagasan demi gagasan. Melalui gagasan dan sentuhan itulah pengarang dapat menyampaikan pesan kepada pembaca.
0 Response to "Contoh Dan Langkah-langkah Menulis Cerpen Berdasarkan Peristiwa Yang Dialami "
Post a Comment