Selain
detergen, ada juga bahan kimia lain yang berfungsi
untuk menghilangkan noda pada pakaian,
yaitu
pemutih. Pemutih berfungsi untuk menghilangkan noda
yang tidak hilang dengan menggunakan detergen.
Pemutih
ini mengandung bahan kimia aktif natrium hypoklorit (NaOCl) kurang lebih 5%, yang
berfungsi untuk mengoksidasi noda yang
menempel pada pakaian sehingga tidak tampak lagi
pada pakaian.
Selain menghilangkan noda, pemutih
juga bisa memudarkan warna pakaian. Oleh karena itu,
penggunaannya harus hati-hati. Selain bisa menghilangkan
noda dan memudarkan pakaian, pemutih juga bisa
digunakan untuk membasmi hama (disinfektan).
Penggunaan
pemutih ini sebaiknya tidak dicampur dengan pembersih
lain yang bersifat asam karena dari hasil pencampuran
dengan zat yang bersifat asam dapat menimbulkan
pembentukan klor yang larut dan gas klor yang beracun.
Jika zat ini tertelan, asam hypoklorit akan dilepaskan ketika
sampai ke lambung (lambung mengandung asam lambung).
Selama bereaksi dalam lambung, gas klor akan dilepas dan
kemudian akan terhirup sehingga akan merusak sistem
pernapasan manusia, terutama paru-paru.
Gambar: Contoh Bahan Kimia Pemutih Pakaian |
Selain berbahaya
bagi pernapasan, larutan ini juga berbahaya bagi
bagian tubuh lainnya, di antaranya adalah sebagai berikut:
a) Larutan klor
yang terbentuk berbahaya bagi kulit. Kulit biasanya menjadi
kemerah-merahan, terasa perih, dan terjadi iritasi
yang mengakibatkan rusaknya jaringan kulit.
b) Bila larutan
ini terkena mata, mata akan menjadi perih dan penglihatan
menjadi kabur.
c) Bila tertelan,
tenggorokan akan terasa terbakar dan menimbulkan
iritasi berat yang disertai dengan nyeri dan radang.
Apabila konsentrasinya lebih dari 5%, biasanya akan
menimbulkan rasa sakit saat menelan, keluar air liur,
dan juga rasa sakit yang parah pada tenggorokan,
perut, dan dada.
Hal yang dapat
dilakukan apabila kita mengalami kontak langsung
dengan zat ini adalah sebagai berikut:
a) Bila terkena
kulit, segera lepaskan pakaian yang terkontaminasi,
lalu cuci dengan air bersih. Bila kulit terasa perih,
segera bawa ke dokter.
b) Bila terkena
mata, segera cuci mata dengan air yang bersih dan
mengalir selama kurang lebih 15 menit. Bila terjadi iritasi,
perih, dan terjadi pembengkakan, segera bawa ke dokter.
c) Bila terhirup,
segera bawa ke udara yang lebih segar. Bila batuk dan
susah bernapas, bawalah ke dokter.
d) Bila tertelan,
segera beri air minum sebanyak mungkin sambil
berkumur-kumur, jangan dirangsang untuk dimuntahkan, dan bawa ke dokter.
Apabila kita perhatikan,
ternyata pemutih ini sangat berbahaya bagi
manusia. Oleh karena itu, perlu dilakukan pencegahan-pencegahan
agar hal-hal tersebut tidak terjadi.
Hal-hal yang bisa
dilakukan adalah sebagai berikut:
a) Saat
menggunakan pemutih dengan konsentrasi lebih dari 5%,
sebaiknya menggunakan pelindung pernapasan, sarung tangan
pelindung, dan pakaian kerja.
b) Simpan dalam
wadah yang tertutup rapat dan tidak terkena kontak
langsung dengan matahari. Selain itu, jauhkan dari
bahan-bahan yang mudah terbakar.
Selain Natrium
hypoklorit (NaOCl), masih banyak contoh lain yang biasa
digunakan sebagai pemutih, di antaranya kaporit (Kalsium
hipoklorit) atau Ca(ClO)2, Natrium perborat (NaBO3), dan Hidrogen
peroksida (H2O2).
0 Response to "Bahan Kimia Pemutih Pakaian dalam Rumah Tangga"
Post a Comment