Pengertian dan Contoh Elemen Sekunder (Elemen Basah) serta Cara Mengisi Air Aki (Charger Aki)

Berikuti ini merupakan pembahasan tentang elemen basah, elemen sekunder, acumulator, cara pengisian aki, cara mengisi air aki, charger aki, charger aki kering, charger aki otomatis, charger aki otomatis, cas aki otomatis, dan alat charger aki.

Pengertian Elemen Sekunder

Tidak seperti elemen primer, elemen sekunder bersifat dapat diperbaharui. Artinya tegangan yang berasal dari elemen sekunder suatu saat akan habis, tetapi kamu masih dapat mengisi elemen tersebut.

Contoh elemen sekunder adalah akumulator. Akumulator banyak digunakan dalam kendaraan bermotor seperti sepeda motor dan mobil.

Akumulator disebut juga elemen basah. Akumulator terdiri atas pasangan-pasangan keping timbal dan timbal dioksida.
Pengertian dan Contoh Elemen Sekunder (Elemen Basah) serta Cara Mengisi Air Aki (Charger Aki)
Gambar: Diagram sel acumulator

Pasangan ini disebut sel. Setiap pasangan timbal dan timbal dioksida ini mampu memberikan tegangan 2 volt. Kapasitas penyimpanan sebuah aki dapat terlihat berupa tulisan angka pada aki.

Contoh, pada aki tertulis 12V 40 AH, artinya aki mempunyai ggl 12 volt dan mengalirkan arus listrik 40 ampere selama 1 jam.

Sama seperti pada baterai, akumulator juga mempunyai dua buah kutub, yaitu kutub positif dan kutub negatif. Kutub negatif terletak pada timbal dan kutub positif pada timbal dioksida.

Timbal dan timbal dioksida dicelupkan ke dalam larutan elektrolit asam sulfat. Keuntungan pemakaian elemen sekunder misalnya akumulator yaitu dapat diperbaharui. Agar akumulator dapat berfungsi kembali, perlu dimuati oleh sumber arus searah (DC).
Pengertian dan Contoh Elemen Sekunder (Elemen Basah) serta Cara Mengisi Air Aki (Charger Aki)
Gambar: Penampang dan Bagian-bagian Akumulator

Perubahan energi saat aki digunakan yaitu dari energi kimia menjadi energi listrik. Sedangkan saat pengisian aki terjadi perubahan energi dari energi listrik menjadi energi kimia.

Cara pengisian aki adalah sebagai berikut.

a. Hubungkan dengan sumber tegangan arus DC yang beda potensialnya lebih tinggi dari aki tersebut.

b. Arus yang mengalir kecil sehingga perlu waktu lebih lama. Hal ini bertujuan agar tidak merusakkan sel aki.

c. Ukur konsentrasi larutan dengan hidrometer.

d. Perhatikan ukuran kapasitas akinya dengan amperejam.

0 Response to "Pengertian dan Contoh Elemen Sekunder (Elemen Basah) serta Cara Mengisi Air Aki (Charger Aki)"

Post a Comment