Macam-macam Bahan Kimia Tambahan Buatan pada Makanan

Berikut ini merupakan pembahasan tentang Bahan Kimia Tambahan Buatan pada Makanan, bahan tambahan makanan, bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari.

Bahan Kimia Tambahan Buatan pada Makanan

Sama halnya seperti bahan kimia tambahan alami, bahan kimia tambahan buatan dapat juga digolongkan menjadi pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap bahan makanan kemasan. Nah, apa saja yang termasuk bahan kimia buatan yang tergolong sebagai pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap?

a. Bahan Pewarna Buatan

Pernahkah kamu melihat makanan dengan tampilan warna yang sangat menarik? Agar makanan terlihat menarik, para produsen makanan biasanya menambahkan bahan pewarna. Nah, bahan pewarna buatan apa saja yang biasa digunakan dalam makanan?

Bahan Pewarna yang Aman Dipakai

Bahan pewarna yang masih diperbolehkan untuk dipakai yaitu
  1. amarant (pewarna merah), 
  2. tartrazine (pewarna kuning), 
  3. erythrosine (pewarna merah), 
  4. fast green FCF (pewarna hijau), 
  5. sunset yellow (pewarna kuning), dan 
  6. brilliant blue (pewarna biru).

Meskipun bahan pewarna tersebut diizinkan, kamu harus selalu berhati-hati dalam memilih makanan yang menggunakan bahan pewarna buatan karena penggunaan yang berlebihan tidak baik bagi kesehatanmu.

Efek Samping Penggunaan Bahan Pewarna Buatan

  1. Penggunaan tartrazine yang berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi, asma, dan hiperaktif pada anak. 
  2. Penggunaan erythrosine yang berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi pada pernapasan, hiperaktif pada anak, tumor tiroid pada tikus, dan efek kurang baik pada otak dan perilaku.
  3. Penggunaan Fast Green FCF secara berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi dan produksi tumor. 
  4. Adapun penggunaan sunset yellow yang berlebihan dapat menyebabkan radang selaput lendir pada hidung, sakit pinggang muntah-muntah, dan gangguan pencernaan.

Bahan Pewarna yang Tidak Aman

Selain itu, terdapat beberapa bahan tambahan makanan yang dilarang penggunaannya untuk pangan meskipun saat ini masih banyak digunakan. Misalnya,
  1. formalin, 
  2. boraks, 
  3. rhodamin-B (pewarna merah), dan 
  4. methanil yellow (pewarna kuning). 

Pewarna ini tergolong pewarna sintetis. Khusus untuk methanil yellow dan rhodamin-B hanya diperbolehkan untuk pewarna barang hasil industri seperti plastik, tekstil, kertas, keramik, ubin, dan sebagainya.

Zat pewarna sintetis ini bersifat racun jika digunakan dalam pewarna makanan dan dapat memicu pertumbuhan zat karsinogenik yang menyebabkan munculnya penyakit kanker.

Oleh karena itu, kamu harus berhati-hati dalam memilih makanan yang mempunyai warna sangat menarik karena ada oknum pedagang yang masih menggunakan pewarna tekstil untuk membuat makanan. Jadi jangan hanya tertarik pada warnanya tetapi ingatlah dampak negatifnya.
Tabel: Contoh Zat Pewarna Sintetik

b. Bahan Pemanis Buatan

Pemanis buatan adalah bahan tambahan makanan buatan yang ditambahkan pada makanan atau minuman untuk menciptakan rasa manis. 
Bahan pemanis buatan ini sama antara lain sakarin, siklamat dan aspartam. Sakarin atau "biang gula" memiliki tingkat kemanisan 350 – 500 kali gula alami.

Pemanis buatan direkomendasikan untuk diet bagi penderita diabetes atau penyakit gula, karena mereka memerlukan diet rendah kalori. Pemanis ini tidak boleh digunakan untuk orang yang sehat.

Sakarin ditemukan pada tahun 1879, mulai umum digunakan pada tahun 1950 dan 1960 yang dikombinasikan dengan siklamat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan sakarin dan siklamat dapat mengakibatkan tumor kantung kemih pada binatang percobaan.

Sebaliknya di Indonesia, banyak makanan dan minuman yang ditambah sakarin dan siklamat karena harganya yang jauh lebih murah dari harga gula.

Namun penggunaan sakarin sekarang diganti dengan aspartam yang memiliki tingkat kemanisan 180 kali gula tebu. Aspartam ditemukan pada tahun 1981. Aspartam banyak digunakan sebagai pemanis dalam permen dan berbagai jenis makanan olahan.

Tahun 1998, FDA (Food and Drug Administrasion) menyetujui penggunaan pemanis baru yaitu sukralose yang memiliki tingkat kemanisan 600 kali gula, molekul pemanis ini tidak diserap oleh tubuh. Makanan olahan yang biasa menggunakan pemanis buatan antara lain sirop, es mambo, kue atau roti.

c. Bahan Pengawet Buatan

Menurutmu adakah makanan dalam kemasan tanpa menggunakan bahan pengawet? Pada zaman modern ini rasanya hal itu tidak mungkin karena zaman sekarang ini menuntut penyajian yang serba cepat dan tahan lama.

Oleh sebab itu, hampir setiap hari perut kita tidak pernah absen menerima pasokan makanan yang mengandung pengawet.

d. Bahan Penyedap Buatan

Zat penyedap buatan dibedakan menjadi dua macam, yaitu zat penyedap aroma dan zat penyedap rasa.
Zat penyedap aroma buatan terdiri dari senyawa golongan ester, antara lain oktil asetat (aroma buah jeruk), iso amil asetat (aroma buah pisang), dan iso amil valerat (aroma buah apel). 
Zat penyedap rasa yang banyak digunakan adalah monosodium glutamate (MSG) atau lebih populer dengan nama vetsin dengan berbagai merek yang beredar di pasar.
Berdasarkan Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives (JECFA) tahun 1987, MSG dimasukkan ke dalam kategori Acceptable Daily Intake (ADI) not specified, artinya MSG dapat digunakan secukupnya yang diatur sesuai dengan cara produksi pangan yang baik.

Jumlah bahan tambahan makanan ini dikonversikan per kg berat badan yang juga dikonsumsi setiap hari seumur hidup tidak akan memberikan risiko bagi kesehatan. Meskipun demikian, MSG tidak diperkenankan untuk dikonsumsikan kepada bayi berumur kurang dari 12 minggu (3 bulan).

Bagi orang yang alergi atau tidak tahan MSG, maka makanan yang dikonsumsi mengandung MSG dapat menyebabkan penyakit "Restoran Cina" (Chinese Restaurant Syndrome).

Gejala penyakit ini adalah 20 – 30 menit setelah makan makanan yang dibubuhi MSG yang berlebihan, maka akan timbul rasa mual, haus, pegal-pegal pada tengkuk, sakit dada, dan sesak napas. Akibat lainnya adalah penyakit kanker.

0 Response to "Macam-macam Bahan Kimia Tambahan Buatan pada Makanan"

Post a Comment