Pengertian Unsur-unsur Intrinsik dalam Cerpen menurut Para Ahli

Gambaran secara umum pembahasan kali ini adalah tentang unsur-unsur intrinsik cerpen, cerpen beserta unsur intrinsiknya, pengertian unsur intrinsik, contoh unsur intrinsik cerpen, dan contoh cerpen beserta unsur intrinsiknya.

Menemukan Tema, Latar, dan Penokohan Cerita Pendek

Menjadi apresiator yang baik memang membutuhkan bekal. Seorang penikmat karya sastra, khususnya prosa seperti cerita pendek, novel, drama, dan sebagainya, perlu mengetahui unsur-unsur pembentuk atau pembangun sebuah karya cerita.

Pengetahuan yang cukup memadai tentang unsur-unsur instrinsik cerita akan memudahkan kita memberikan penghargaan terhadap sebuah karya. Itulah kegiatan apresiasi yang sesungguhnya.

Pengertian macam-macam unsur intrinsik dalam cerpern beserta contohnya

Berikut ini unsur-unsur intrinsik cerita.

1. Tema

Setiap cerita pasti memiliki gagasan pokok yang diangkat sebagai ide cerita. Hal tersebut dinamakan tema cerita. Misalnya kesetiakawanan, persahabatan, percintaan dan sebagainya.

2. Latar

Latar menunjuk kepada waktu dan tempat berlangsung kisah cerita itu. Misalnya di sebuah bukit pada pagi hari, di sebuah rumah tua pada malam 1 Syura, dan sebagainya.

Dalam cakupan yang lebih luas, latar dapat menjelaskan sebuah kurun waktu, misalnya zaman perang kemerdekaan atau zaman pemerintahan kerajaan.

Latar juga dapat merujuk pada strata kehidupan, misalnya sebuah kisah cerita berlangsung di kalangan konglomerat atau cerita di kalangan masyarakat miskin, dan sebagainya.

Perhatikan contoh pelukisan latar berikut!

Kutipan Cerita
Masih terdiam mendengar kalimat demi kalimat yang meluncur baik dari bibir Kapten Ismail maupun Daud. Matahari semakin hangat melelehkan selapis tipis salju di puncak Carstensz Piramid. Aku menatap bola api jingga yang tampak lembut bersahabat dalam naungan kabut dingin dan rintik salju.
Sumber: cerpen “Di Puncak Carstensz Piramid”, oleh Sinta Yudisia Wisudanti, dalam kumpulan cerpen Selaksa Rindu Dinda.

Latar Cerita
Di puncak gunung pada waktu pagi hari.
Pengertian Unsur-unsur Intrinsik dalam Cerpen menurut Para Ahli
Contoh: Deskripsi sebuah latar

3. Penokohan atau perwatakan

Hal yang menarik dalam sebuah cerita berupa diciptakannya konflik antarpelaku akibat gesekan perbedaan karakter atau watak para tokoh.

Hal itu disebut dengan penokohan atau perwatakan. Pemberian karakter tokoh atau pelaku dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.

Penokohan langsung, artinya dalam menuturkan ceritanya, pengarang menyebutkan secara langsung perwatakan tokohnya. Dalam teknik penokohan jenis ini, pembaca tidak perlu menyimpulkan perwatakan pelaku.

Penokohan tidak langsung, artinya dalam menuturkan ceritanya, pengarang tidak secara langsung menyebutkan watak tokohnya. Pengarang melukiskannya melalui tingkah laku, sikap, lingkungan maupun gambaran fisik tokoh.

Bahkan, melalui reaksi tokoh lain terhadap tokoh yang dimaksud. Dalam teknik penokohan jenis ini, pembaca harus menyimpulkan sendiri perwatakan tokoh.

Perhatikan contoh penokohan berikut!

Penokohan secara langsung.

Kutipan Cerita
Mang Sayur tersenyum. Ia memang selalu tersenyum. Tidak pernah marah meskipun anak-anak suka mengganggu. Kami tinggal di asrama di Bandung, terdiri dari 20 keluarga. Karena itu Mang Sayur lama dikerumuni oleh ibu-ibu yang malas pergi ke pasar karena jauh. Anak-anak asrama suka mengganggu. Mengambil tomat. Mengambil ikatan kacang. Bukan untuk dimakan, hanya untuk mengganggu Mang Sayur yang baik hati.
Sumber: cerpen “Mamang Sayur” dari kumpulan cerpen Orang-Orang Tercinta oleh Sukanto SA

Penokohan/ Perwatakan Pelaku
Watak tokoh Mang Sayur adalah : sabar, baik hati, dan murah senyum

Penokohan secara tidak langsung

Kutipan Cerita
Pagar besi rumahnya melebihi tinggi yang diizinkan oleh dinas perizinan dan tata kota. Pagar itu senantiasa terkunci. Jika Raden Bagus pulang, seorang pembantu wanita tua tergopoh-gopoh setelah mendengarkan klakson mobil mercedeznya hampir sepanjang sirine kebakaran. Bunyi klakson itu tidak saja menyentakkan lamunan pembantu tuanya tetapi juga mengganggu ketenangan tetangganya.
Sumber: cerpen “Anjing Bagus”, dalam kumpulan cerpen Anjing Bagus oleh Haris Effendi Thahar.

Penokohan/ Perwatakan Pelaku
Watak Raden Bagus adalah seorang yang egois, tidak peduli lingkungan sekitar.

4. Alur

Cerita dibangun atas jalinan peristiwa yang sambungmenyambung membentuk satu kesatuan cerita yang disebut alur cerita. Alur terbagi atas tahapan-tahapan yang dibahas pada bagian lain dalam buku ini.

5. Sudut pandang

Sudut pandang adalah posisi pengarang saat menuturkan cerita. Pengarang dapat memerankan dirinya sebagai pelaku yang seolah-olah menceritakan kisahnya sendiri atau pengarang sebagai pengamat yang menceritakan kisah orang lain.

6. Amanat

Selain berkarya, pengarang cerita berupaya menyampaikan pesan moral kepada pembaca cerita melalui amanat cerita. Amanat harus disimpulkan sendiri oleh pembaca.

0 Response to "Pengertian Unsur-unsur Intrinsik dalam Cerpen menurut Para Ahli"

Post a Comment