Uang
Semua kegiatan perekonomian dalam kehidupan modern saat ini tidak terlepas dengan uang. Hampir tidak ada peradaban di dunia ini yang tidak menggunakan uang.
Sejarah Uang
Menurut sumber-sumber buku sejarah uang pertama kali diciptakan di negeri Cina lebih kurang 2700 Sebelum Masehi oleh Kaisar Huang.Akan tetapi, ada pula yang mencatat bahwa uang sebagai alat tukar juga digunakan orang Assyria, Phunisia, dan Mesir.
Perkembangan uang pada awalnya dimulai dengan kegiatan tukar-menukar barang atau yang dikenal dengan istilah barter. Oleh karena peradaban manusia pada saat itu belum maju, kegiatan barter dapat berjalan dengan lancar.
Akan tetapi, seiring dengan perkembangan kebutuhan manusia barter mulai ditinggalkan. Orang kemudian mencari alternatif lain untuk mempermudah kegiatan pertukaran dengan menemukan bendabenda tertentu sebagai alat tukar.
Bendabenda tersebut harus dapat diterima masyarakat, digemari, dapat ditukar dengan barang setiap waktu, dan tidak mudah untuk mendapatkannya.
Selanjutnya, muncullah beberapa benda seperti kerang, kulit binatang, garam, dan mutiara yang digunakan sebagai alat tukar. Alat tukar semacam ini dikenal dengan uang barang.
Ternyata, uang barang juga mempunyai kelemahan. Hal tersebut karena kesulitan ukuran, berat, bentuk, jaminan yang tidak pasti, dan sifat kedaerahannya.
Selanjutnya, orang menggunakan emas dan perak sebagai alat pertukaran. Uang yang terbuat dari emas dan perak disebut dengan uang logam.
Penggunaan uang logam dari emas dan perak dalam bentuk koin ini pertama kali dilakukan oleh Croesus di Yunani sekitar 560–546 Sebelum Masehi.
Sejarah Uang |
Bersamaan dengan itu bahan pembuat uang logam mulai dikembangkan dengan bahan padat lainnya seperti tembikar, keramik, atau perunggu. Sejalan dengan perkembangan peradaban manusia dan kegiatan ekonomi, penggunaan uang logam masih mempunyai beberapa hambatan.
Hal tersebut terkait dengan jumlah logam mulia yang sangat terbatas. Selain itu, dalam transaksi besar uang logam yang diperlukan sangat banyak dan sangat besar, serta tidak aman disimpan. Oleh karena itu, orang beralih menggunakan uang kertas.
Mula-mula uang kertas beredar sebagai bukti kepemilikan emas dan perak sebagai perantara untuk melakukan transaksi. Bukti kepemilikan inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya uang kertas.
Lama-kelamaan, bukti kepemilikan ini digunakan sebagai alat transaksi. Kepercayaan masyarakat pada awalnya merupakan penerimaan masyarakat karena ada jaminan uang logam mulia.
Akan tetapi, akhirnya berkembang menjadi kepercayaan yang bertumpu pada legalitas pemerintah. Pada saat ini jaminan logam mulia sudah tidak penting lagi. Hal tersebut karena mata uang secara hukum telah sah dan diterima oleh masyarakat suatu negara.
Ternyata, pada perkembangan lebih lanjut uang kertas yang telah diterima secara umum oleh masyarakat tidak terlepas dari masalah keamanan bagi pemegangnya. Untuk mengatasi masalah tersebut, dunia perbankan kemudian mengembangkan alat pembayaran yang disebut dengan cek.
Cek adalah suatu perintah dari seseorang kepada bank untuk mentransfer uang ke rekening orang yang bersangkutan kepada orang lain. Mekanisme pembayaran dengan cek dirasa lebih aman dan menguntungkan terutama untuk transaksi dalam jumlah besar.
Selain menggunakan cek, transaksi yang lebih modern dapat dilakukan dengan pembayaran elektronik (e-payment). Hal ini terkait dengan penggunaan jaringan komputer dan internet.
Dengan mengakses website yang telah disediakan oleh bank seseorang dapat melakukan pembayaran hanya dengan mengklik beberapa pilihan menu yang disajikan.
Bahkan pada perkembangan terakhir, transaksi seperti inidapat dilakukan dengan telepon genggam yang dikenal dengan mobile banking.
Selain dengan pembayaran elektronik, transaksi modern dapat dilakukan dengan uang elektronik (e-money). Uang elektronik dapat menggantikan transaksi tunai.
Ada tiga bentuk uang elektronik yaitu kartu kredit (credit card), store-value card, dan e-cash.
Kartu kredit dapat dimanfaatkan oleh konsumen dalam pembelian barang dan jasa melalui transfer pembayaran dari rekening bank konsumen ke rekening pedagang secara elektronik.
Store-value card dibeli sebagai pembayaran di muka seperti halnya pembelian kartu telepon prabayar. Kartu yang dimaksud berisi chip komputer yang dapat diisi dengan uang tunai secara digital dari rekening bank kapan pun dibutuhkan.
Kartu tersebut kemudian digunakan sebagai alat pembayaran seperti halnya kartu kredit. E-cash dapat digunakan untuk melakukan transaksi lewat internet terutama saat membeli barang dan jasa.
Seseorang dapat memperoleh e-cash dengan cara membuka rekening suatu bank yang memiliki jaringan internet.
Dengan e-cash seseorang dapat membeli barang dan jasa yang ditawarkan lewat internet dan secara otomatis e-cash ditransfer dari komputer pribadi ke komputer penjual barang dan jasa.
Pedagang segera mengirim barang yang dimaksud ke konsumen. Semakin lama penggunaan uang sebagai alat tukar memang akan berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi.
0 Response to "Sejarah Terjadinya Uang di Dunia"
Post a Comment