Menulis Naskah Drama berdasarkan Peristiwa Nyara

Apa yang kalian pikirkan saat melihat adegan-adegan sinetron di televisi? Terbayangkah oleh kalian bahwa adegan-adegan tersebut pada awalnya berupa teks naskah drama? Dapatkah kalian menulis sebuah naskah drama yang lebih menarik?
Sebelum kalian memulai menulis naskah drama, Silahkan baca kutipan naskah drama di sini: Kejahatan Membalas Dendam. (Sebuah kutipan yang diambil dari Novel Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma, karya Idrus)
Naskah drama merupakan salah satu yang perlu dipersiapkan dalam sebuah pementasan drama. 

Naskah drama adalah satu cerita tertulis untuk dipentaskan di panggung, layar, atau radio. 

Naskah drama ditulis menggunakan kalimat-kalimat langsung yang lengkap dengan penjelasan mengenai sikap, gerakan, latar, dan cara pengungkapan kalimat yang harus dilakukan oleh para pelakunya.

Naskah drama dapat ditulis berdasarkan peristiwa nyata. Meskipun berdasarkan peristiwa nyata, naskah drama dapat ditambahkan dengan kreativitas daya imajinatif sang penulis.

Beberapa hal yang perlu kalian perhatikan dalam penulisan naskah drama, sebagaimana dapat dilihat pada contoh naskah drama di atas adalah berikut.

1. Mengembangkan inti cerita menjadi lebih menarik dengan bentuk dialog.

2. Menciptakan tokoh-tokoh dengan karakter yang menarik.

3. Memilik diksi yang menarik dan tepat untuk membawakan cerita.
Menulis Naskah Drama berdasarkan Peristiwa Nyara
Menulis Naskah Drama


Langkah-langkah menulis naskah drama dari peristiwa nyata

Adapun langkah-langkah menulis drama berdasarkan peristiwa nyata adalah berikut.

1. Menentukan peristiwa yang menarik, yaitu peristiwa yang memberikan kesan yang mendalam.

2. Memilih dan menentukan tema.

3. Memilih judul dan membuat kata pembuka. 

Judul sebaiknya tidak terlalu panjang dan menarik. Kata pembuka lebih bagus jika bersifat bombastis (berlebihan) agar pembaca tertarik mengikuti cerita selanjutnya.

4. Membuat kerangka dengan memasukkan konflik.

5. Menentukan pelaku.

6. Menyusun jalinan cerita yang mengandung perkenalan tokoh dengan konflik dan penyelesaiannya.

7. Menyusun kramagung dan wawancang

Kramagung merupakan perintah kepada pelaku untuk melakukan sesuatu yang ditulis sebagai petunjuk dalam bermain drama. Wawancang ditulis lepas dan mengandung semua perasaan pelakunya.


Perbedaan penulisan naskah drama dengan tulisan lainnya

Penulisan naskah drama berbeda dengan naskah cerita lainnya. Berikut penjelasan penulisan naskah drama.

1. Naskah drama disajikan dalam bentuk pementasan adegan.

Babak terdiri atas beberapa adegan. Pergantian pelaku merupakan tanda pergantian adegan dalam satu peristiwa.

2. Penulisan drama dapat kalian awali dengan sebuah prolog sebagai pengantar dan epilog sebagai penjelasan akhir cerita.

3. Dialog ditulis dengan diawali tokoh yang berbicara atau berlaku. 

Tanda titik dua sebagai pemisah antara pelaku dengan kalimat yang diucapkan. Ada beberapa naskah drama yang telah diadaptasikan ditulis dalam bentuk paragraf.

4. Petunjuk lakuan atau tindakan dituliskan dalam dialog tokoh yang berlaku dengan diberikan tanda kurung.

5. Penulisan keterangan dan petunjuk lakuan dalam pergantian babak atau perpindahan adegan dapat ditulis seperti paragraf diakhir dialog antartokoh.

0 Response to "Menulis Naskah Drama berdasarkan Peristiwa Nyara"

Post a Comment