Seorang pemulung besi menggunakan suatu alat yang mengandung magnet untuk memisahkan paku dan bendabenda lainnya yang mengandung besi. Dengan alat tersebut, pemulung besi dapat dengan mudah memisahkan benda-benda yang mengandung besi dan kemudian mengumpulkannya.
Hal di atas merupakan contoh penerapan magnet dalam kehidupan sehari-hari. Untuk lebih memahami tentang konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan, mari cermati uraian berikut ini.
Pengertian Magnet
Magnet pertama kali ditemukan di suatu daerah bernama Magnesia. Magnet adalah batu bermuatan yang memiliki sifat dapat menarik benda yang mengandung partikel besi (Fe2O4).1. Kutub-Kutub Magnet
Kutub-kutub magnet adalah bagian ujung magnet yang memiliki kekuatan paling besar untuk menarik partikel besi dibandingkan bagian magnet yang lain. Setiap magnet memiliki dua buah kutub, yaitu kutub selatan dan kutub utara.Garis lurus yang menghubungkan kedua kutub ini disebut sumbu magnet. Jika kita menggantungkan sebuah magnet dan mendiamkannya, arah memanjang magnet selalu mengarah ke arah utara-selatan. Sementara itu, jika sebuah magnet dipotong, maka setiap potongan tersebut akan tetapmemiliki dua kutub dan menjadi sebuah magnet yang baru.
Jika kamu mendekatkan kutub-kutub magnet yang sejenis langsung dengan tanganmu, maka kamu dapat melihat bahwa kedua kutub tersebut akan sangat sulit disatukan. Makin kuat usaha yang kamu berikan, makin kuat magnet tersebut melawan usahamu.
Jika kamu mencoba mendekatkan dua kutub magnet yang sejenis di atas meja dengan sedikit menyentuhnya, maka makin dekat kamu mengarahkan kedua kutub magnet itu, sehingga salah satu magnet akan berputar dan memberikan kutub yang berlawanan jenis untuk menyatu dengan kutub yang lain.
Sifat-sifat Magnet
Dapatkah kamu menjelaskan mengapa hal itu bisa terjadi? Ya, hal itu dapat terjadi karena kutub-kutub magnet memiliki sifat tertentu, yaitu:a) Dua kutub magnet yang sejenis bila didekatkan akan saling tolak menolak.
b) Dua kutub magnet yang berlawanan jenis bila didekatkan akan saling tarik-menarik.
2. Bahan Magnetik dan Nonmagnetik
Bahan magnetik adalah benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet. Berdasarkan pengertian magnet, bahan magnetik mengandung partikel besi. Benda yang tergolong benda magnetik di antaranya adalah besi, nikel, dan kobalt.Bahan magnetik pada umumnya merupakan bahan yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet sehingga disebut juga bahan feromagnetik.
Bahan nonmagnetik adalah bahan yang tidak ditarik secara kuat oleh magnet. Berdasarkan daya tarik magnetnya, bahan nonmagnetik terbagi dua, yaitu bahan paramagnetik dan diamagnetik. Bahan paramagnetik adalah bahan yang dapat ditarik oleh magnet, tetapi tarikannya sangat lemah.
Bahan yang tergolong paramagnetik adalah aluminium, tembaga, kaca, dan kayu. Sementara itu, bahan diamagnetik adalah bahan yang apabila didekatkan dengan magnet, maka magnet akan menolaknya (menjauhinya). Logam mineral yang tergolong bahan diamagnetik di antaranya emas dan timah hitam.
3. Cara Membuat Magnet
Pada dasarnya, sebuah bahan magnet tersusun dari sejumlah besar magnet-magnet kecil yang disebut magnet elementer. Pada bahan magnet, magnet-magnet elementer membentuk pola susunan yang tidak teratur. Bahan magnet dapat dibuat magnet dengan cara membuat susunan magnet elementer ini membentuk pola yang beraturan.Berdasarkan cepat lambatnya bahan magnet ini menjadi magnet, maka bahan ini dapat digolongkan menjadi:
a) Bahan magnet lunak, yaitu bahan magnet yang magnet elementernya mudah diatur sehingga bahan itu mudah dan relatif cepat dijadikan magnet.
b) Bahan magnet keras, yaitu bahan magnet yang magnet elementernya sukar diatur sehingga relatif sulit dan akan membutuhkan waktu yang lama untuk menjadi magnet.
Berdasarkan kekuatan mempertahankan sifat magnetnya, suatu magnet dapat dikelompokkan menjadi:
a) Magnet sementara, yaitu magnet yang susunan magnet elementernya mudah kembali tidak teratur setelah bahan magnetnya dijadikan magnet.
b) Magnet permanen, yaitu magnet yang susunan magnet elementernya sukar untuk tidak teratur lagi sehingga memiliki daya tahan yang relatif lama untuk menjadi magnet.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan yang termasuk magnet lunak juga merupakan magnet sementara, contohnya besi. Sementara itu, bahan yang merupakan magnet keras juga magnet permanen, contohnya baja.
Terdapat tiga cara untuk membuat bahan magnet menjadi magnet, yaitu menggosok, induksi, dan arus listrik. Penjelasannya dapat kamu lihat pada tabel berikut ini.
Tabel Cara Membuat Magnet |
Sifat kemagnetan dapat dihilangkan dengan cara pemanasan atau pemukulan. Dengan melakukan hal ini, berarti kamu telah mengganggu susunan magnet elementer sehingga susunannya kembali tidak teratur dan sifat magnetnya hilang.
4. Medan Magnet
Medan magnet adalah daerah sekitar magnet yang pada daerah itu magnet lain masih dipengaruhi oleh gaya magnetik jika diletakkan di atasnya. Jika di daerah tersebut ditaburkan serbuk besi, maka serbuk besi akan ditarik oleh kutub magnet dan membentuk pola garis, disebut garis gaya magnet.Sifat-sifat dari garis gaya magnet adalah:
a) garis gaya magnet keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan,
b) garis gaya magnet tidak pernah berpotongan,
c) tempat yang mempunyai garis gaya magnet rapat menunjukkan medan magnet yang kuat. Sebaliknya, tempat yang mempunyai garis gaya magnet renggang menunjukkan medan magnet yang lemah.
0 Response to "Pengertian Magnet, Medan Magnet, Kemagnetan, dan Cara Membuat Magnet serta Sifat-sifat Garis Gaya Magnet Magnet"
Post a Comment