Perbedaan Gaung dan Gema Dilengkapi dengan Pengertian dan Contohnya

Berikut ini adalah pembahasan tentang jenis-jenis pemantulan bunyi yaitu gaung dan gema yang meliputi pengertian gaung, pengertian gema, contoh gaung, contoh gema, perbedaan gaung dan gema.

Macam-macam Jenis Pemantulan Bunyi

Telah dibahas sebelumnya bahwa bunyi dapat dipantulkan. Pemantulan bunyi ini membutuhkan waktu.

Bunyi ada yang dipantulkan dengan selang waktu antara suara asli dan pantulan kecil sekali sehingga seolah-olah bunyi tersebut bersamaan dengan suara aslinya.

Ada juga pemantulan bunyi yang selang waktu antara bunyi asli dan pantulannya cukup besar. Sehingga bunyi asli dan bunyi pantulan terdengar sangat jelas.

Perbedaan selang waktu antara bunyi asli dan pantulannya dipengaruhi oleh jarak sumber bunyi dan pemantul. Bunyi pantul dapat dibedakan menjadi gaung dan gema.

a. Gaung (Kerdam)

Ketika kamu berbicara di dalam sebuah gedung yang besar, dinding gedung ini akan memantulkan suaramu. Biasanya, selang waktu antara bunyi asli dan pantulannya di dalam gedung sangat kecil.

Sehingga bunyi pantulan ini bersifat merugikan karena dapat menggangu kejelasan bunyi asli. Pemantulan bunyi yang seperti ini dinamakan gaung.
Gaung adalah bunyi pantul yang datang sebelum bunyi asli selesai dikirim. 
Contoh gaung adalah ketika kita berada di tempat yang sempit, kemudian mengeluarkan suara. Suara yang kita keluarkan tidak terdengar jelas karena terganggu bunyi pantul suara tersebut.

Contoh Gaung

  • Bunyi asli : mer - de - ka
  • Bunyi pantul :       mer - de - ka
Untuk menghindari peristiwa ini, gedung-gedung yang mempunyai ruangan besar seperti aula telah dirancang supaya gaung tersebut tidak terjadi.

Upaya ini dapat dilakukan dengan melapisi dinding dengan bahan yang bersifat tidak memantulkan bunyi atau dilapisi oleh zat kedap (peredam) suara.

Contoh bahan peredam bunyi adalah gabus, kapas, dan wool. Ruangan yang tidak menghasilkan gaung sering disebut ruangan yang mempunyai akustik bagus.

Selain melapisi dinding dengan zat kedap suara, struktur bangunannya pun dibuat khusus. Perhatikan langit-langit dan dinding auditorium, dinding dan langit-langit ini tidak dibuat rata, pasti ada bagian yang cembung.

Hal ini dimaksudkan agar bunyi yang mengenai dinding tersebut dipantulkan tidak teratur sehingga pada akhirnya gelombang pantul ini tidak dapat terdengar.

b. Gema

Terjadinya gema hampir sama dengan gaung yaitu terjadi karena pantulan bunyi. Namun, gema hanya terjadi bila sumber bunyi dan dinding pemantul jaraknya jauh, lebih jauh daripada jarak sumber bunyi dan pemantul pada gaung.

Gema dapat terjadi di alam terbuka seperti di lembah atau jurang. Tidak seperti pemantulan pada gaung, pemantulan pada gema terjadi setelah bunyi (misalnya teriakanmu) selesai diucapkan.
Gema adalah pantulan bunyi yang didengar oleh seseorang beberapa saat setelah bunyi aslinya. gema merupakan prinsip dasar pembuatan radar. 
Contoh gema: seseorang berteriak di ruangan kosong, dasar sumur,dan orang yang berteriak dari atas bukit atau dataran yang tinggi.

Contoh Gema

  • Bunyi asli : mer - de - ka
  • Bunyi pantul :                   mer - de - ka
Gema terdengar setelah suara asli selesai diucapkan.
Gambar: Gema terdengar setelah suara asli selesai diucapkan.


c. Bunyi Pantul yang memperkuat bunyi asli

Jika jarak dinding pantul sangat dekat dengan sumber bunyi sehingga waktu yang diperlukan bunyi pantul untuk kembali sangat singkat.

Demikian pembahasan lengkap tentang macam-macam jenis pemantulan bunyi yang meliputi pengertian gaung, pengertian gema, contoh gaung, contoh gema, perbedaan gaung dan gema.

0 Response to "Perbedaan Gaung dan Gema Dilengkapi dengan Pengertian dan Contohnya"

Post a Comment